Jumat, 04 Februari 2011

Daftar Marga Parna



Ada marga parna ampe 71 kalau ada yang kurang atau lebih mari kita koreksi
Marga marga Pomparan Ni Raja Nai Ambaton ( PARNA )
1 Bancin ( sigalingging )
2 Banurea ( sigalingging )
3 Boangmenalu ( sigalingging)
4 Brampu ( sigalingging )
5 Brasa ( sigalingging )
6 Bringin ( sigalingging )
7 Dalimunthe
8 Gajah ( sigalingging )
9 Garingging ( sigalingging )
10 Ginting Baho
11 Ginting Beras
12 Ginting Capa
13 Ginting Guruputih
14 Ginting Jadibata
15 Ginting jawak
16 Ginting manik
17 Ginting Munthe
18 Ginting Pase
20 Ginting Sinisuka
22 Ginting Sugihen
23 Ginting Tumangger
24 Haro
25 Kombih (sigalingging )
26 Maharaja
27 Manik Kecupak (sigalingging)
28 Munte
29 Nadeak
30 Nahampun
31 Napitu
32 Pasi
33 Pinayungan (sigalingging ? )
34 Rumahorbo
35 Saing
36 Saraan (sigalingging )
37 Saragih Dajawak
38 Saragih damunte
39 Saragih Dasalak
40 Saragih Sumbayak
41 Siadari
42 Siallagan
43 Siambaton
44 Sidabalok
45 Sidabungke
46 Sidabutar
47 Sidauruk
48 Sigalingging
49 Sijabat
50 Simalango
51 Simanihuruk
52 Simarmata
53 Simbolon Altong
54 Simbolon Hapotan
55 Simbolon Pande
56 Simbolon Panihai
58 Simbolon Suhut Nihuta
59 Simbolon Tuan
60 Sitanggang Bau
61 Sitanggang Gusar
62 Sitanggang Lipan
63 Sitanggang Silo
64 Sitanggang Upar Par Rangin Na 8 ( sigalingging )
65 Sitio
66 Tamba
68 Tinambunan
69 Tumanggor
70 Turnip
71 Turuten

Rabu, 05 Januari 2011

PENGGOLONGAN DAN KLASIFIKASI IKAN


Ichtyologi adalah suatu ilmu yang khusus mempelajari tentang ikan dan segala aspek kehidupan ikan yang meliputi taksonomi, biologi (morfologi, anatomi, fisiologi, genetika, reproduksi, dll) dan ekologi (struktur komunitas, populasi, habitat, predator, dan persaingan serta penyakitnya). Ikan merupakan binatang vertebrata yang berdarah dingin (poikiloterm), hidup di dalam lingkungan air, pergerakan dan keseimbangan tubuhnya terutama menggunakan sirip dan umumnya bernafas dengan insang. Setiap jenis ikan memiliki ciri-ciri taksonomi biologis dan ekologis yang spesifik meskipun ada beberapa kemiripan ikan yang merupakan objek dalam mata kuliah ichtyologi, dalam mempelajarinya diperlukan pendekatan baik secara kasat mata (ekternal anatomy), bagian dalam tubuh (internal anatomy) dan organ tambahan yang dimiliki oleh beberapa jenis ikan. Struktur internal dan eksternal ikan memberi gambaran bentuk tubuh dan bagian tubuh ikan yang akan menunjukkan pola makan, membedakan jenis kelamin, dan diagnosis penyakit. Pola makan yang dimiliki oleh suatu jenis ikan akan memberi acuan dalam hal fasilitas dan tipe budidaya yang akan digunakan dalam kultur jenis ikan tersebut. Selain itu, bentuk tubuh dan bagian tubuh ikan juga memberikan acuan dalam pengelompokkan tipe ikan yang berguna dalam klasifikasi. Ichtyologi merupakan ilmu pengetahuan yang tidak dapat dipisahkan dalam dunia perikanan. Ichtyologi mampu memberikan gambaran ikan secara lengkap kepada dunia perikanan baik secara external maupun internal, tidak hanya sekedar anatomi ikan saja. Oleh karena itu banyak kepentingan dunia perikanan yang dipelajari dan dipecahkan dengan bersumber dari ichtyologi.

Penggolongan Ikan dan Klasifikasi

Klasifikasi dan taksonomi merupakan salah satu hal penting dalam mempelajari ilmu perikanan. Mempelajari taksonomi berarti mengetahui pengelompokan suatu individu berdasarkan perbedaan dan persamaannya sedangkan taksonomi mempelajari tentang asal usul suatu individu.

A. Identifikasi dalam tingkat analitis

Identifikasi yang dilakukan merupakan identifikasi untuk mengenal ciri-ciri baik secara biologi maupun deskriptif dari suatu jenis ikan. Biasanya yang digunakan sebagai dasar dalam melakukan identifikasi adalah:

- Rumus sirip, yaitu rumus yang menggambarkan bentuk dan .jumlah jari-­jari sirip dan bentuk sirip yang merupakan ciri khusus.

- Perbandingan antara panjang, lebar dan tinggi dari bagian-bagian tertentu atau antara bagian-bagian itu sendiri yang merupakan ciri umum.

- Bentuk garis rusuk dan jumlah sisik yang membentuk garis rusuk.

- Bentuk sirip dan gigi

- Tulang-tulang insang

Selama praktikum dilakukan beberapa jenis identifikasi pada beberapa jenis ikan yang terdiri atas:

1) Penghitungan jari-jari sirip

Sirip pada ikan terdiri dan pinna caudalis, dorsalis, pectoralis, vertbralis dan analis. Sirip-sirip tersebut tersusun atas jari jari sirip yang bersifa keras, lemah dan lemah mengeras. Tiap jenis sirip memiliki semua jenis jari-jari sirip tersebut atau hanya sebagian saja.

Penulisan jari jari sirip dikodekan berdasarkan letak sirip tersebut pada tubuh ikan. Jumlah jari-jari sirip dituliskan dalam angka Romawi besar untuk jari-jari sirip keras, angka Romawi kecil untuk jari-jari sirip lemah mengeras dan angka Arab untuk jari jari sirip lemah.

2) Garis rusuk lateral (Linea lateralis)

Salah satu obyek dalam sifat meristik adalah menghitung jumlah sisik yang ditalui oleh linea lateralis (1:1). Penghitungan sisik pada linea lateralis ini dimulai dari ujung anterior operculum terbelakang dan berakhir pada bagian caudal peduncle atau pangkal batang ekor. Jika terdapat lebih dari satu linea lateralis maka yang dihitung adalah yang sisik yang terletak di tengah. Seadainya linea lateralis tidak jelas ataupun tidak ada maka dihitung jumlah sisik di tempat biasanya garis rusuk tersebut berada.

3) Pengukuran tubuh ikan.

Ukuran dan perbandingan ukuran tubuh ikan dapat digunakan untuk melakukan penggolongan. Ukuran-ukuran ikan yang digunakan adalah:

a. Panjang total atau Total length (TL) diukur dari bagian mulut paling anterior sampai bagian sirip ekor paling posterior.

b. Panjang baku atau Standard length (SL) diukur dari bagian mulut paling anterior sampai pangkal batang ekor (caudal penducle)

c. Panjang sampai lekuk ekor atau l,‘ork length (FL) diukur dari bagian paling anterior sampai lekukan sirip ekor.

d. Panjang kepala atau Head length (HdL) diukur dari bagian kepala paling anterior sampai tutup insang paling posterior,

e. Panjang predorsal atau Pre-dorsal length (PreDL) diukur dari bagian kepala paling anterior sampai bagian anterior dasar sirip dorsal.

f. Panjang hidung atau Snout length (SntL) diukur dari bagian kepala paling anterior sampai kelopak mata paling anterior.

g. Panjang orbital belakang atau Post orbital length (Post-orbL) diukur dari bagian kelopak mata paling posterior sampai bagian tutup insang paling posterior.

h. Panjang mata atau Eve length (EyeL) diukur garis tengah dari rongga mata.

i. Panjang orbital atau Orbital length (OrbL) diukur jarak diantara kedua bagian terluar kelopak mata.

j. Panjang pangkal ekor atau Caudal penducle length (CPedL) diukur dari posterior dasar sirip anal sampai bagian pangkal batang ekor.

k. Tinggi badan adalah jarak terbesar antara dorsal dan ventral

l. Tinggi kepala adalah panjang garis tegak antara pertengahan kepala sebelah atas dengan pertengahan kepala sebelah bawah.

m. Tebal badan adalah jarak terbesar antara kedua sisi badan.

n. Tebal atau lebar kepala adalah jarak terbesar antara kedua keeping tutup insang pada kedua sisi kepala.

o. Tinggi pipi adalah jarak antara ringga mata dan bagian paling anterior dari keeping tutup insang terdepan (praeoperculum).

p. Tinggi bawah mata adalah jarak antara puiggir•an bawah rongga mata dengan rahang bawah.

q. Panjang rahang atas/bawah adalah jarak yang diukur dari ujung paling anterior sampai ujung paling posterior bertemu dengan badan, diukur melalui dasar sirip.

r. Panjang dasar sirip dadalperut adalah panjang terbesar menurut arah jari-jari sirip, dari pangkal sirip dada/sirip perut sampai puncak tertinggi sirip tersebut.

s. Tinggi sirip punggung adalah jarak antara pangkal sirip sampai puncak sirip.

B. Identifikasi dalam tingkat sintesis
Selain melakukan identifikasi dari suatu jenis ikan ikan langkah selanjutnya adalah menyusun kelompok - kelompok yang lebih tinggi dan menetapkan ciri - ­cirinya sehingga dapat diperoleh suatu klasifikasi untuk jenis ikan tersebut.

Morfologi Ikan

Ikan, didefinisikan. secara umum sebagai hewan yang hidup di air, bertulang belakang, poikiloterm, bergerak dengan menggunakan ship, bernafas dengan insang, dan memiliki gurat sisi (linea lateralis) sebagai organ keseimbangannya.

Bagian tubuh ikan mulai dari anterior sampai posterior berturut­ - turut adalah :

1) Kepala (caput) : bagian tubuh mulai dari ujung mulut sampai nnbagian belakang operculum.

2) Tubuh (truncus) : bagian tubuh mulai dari Batas akhir operculum nnsampai anus

3) Ekor (cauda) : dari anus sampai bagian ujung sirip ekor


BENTUK TUBUH

Kebanyakan ikan memiliki bentuk tubuh streamline dimana tubuh bagian anterior dan posterior mengerucut dan bila dilihat secara transversal, penampang tubuh seperti tetesan air. Penampang tubuh tersebut akan memberikan kemudahan ikan dalam menembus air sebagai media hidup. Bentuk tubuh tersebut biasanya dikatakan sebagai bentuk tubuh ideal (fusiform). Penampang tubuh ideal tersebut ditunjukkan pada Gambar di bawah ini.

Secara umum, bentuk tubuh ikan terbagi atas enam jenis yang terdiri dari :

1. Datar (flat/depressed)
Contoh : pari (Dasyatis sp),

ikan sebelah (Pseudopleuronectes americanus)

2. Ideal (Fusiform, streamline)


Contoh : hiu (Carcharinus leucas),

salmon, barracuda, tuna

3. Eel-like (elongated)

Contoh : lele (Clarias bathracus),

Lamprey

4. Pipih (ke bawah = depressed dan ke samping = compressed) Contoh : angel fish, butterfly fire

5. Bulat (rounded)


Contoh : buntal

6. Pita (ribbon)

Contoh : layur

LETAK MULUT (cavum oris)

Mulut pada ikan memiliki berbagai bentuk dan posisi yang tergantung dari kebiasaan makan dan kesukaan pada makanannya (feeding dan foot habits). Perbedaan bentuk dan posisi mulut ini juga kadang diikuti dengan keberadaan gigi dan perbedaan bentuk gigi pada ikan. Bentuk mulut pada ikan dapat digolongkan dalam :

1. Mulut terminal, yaitu posisi mulut berada di bagian ujung kepala

2. Mulut inferior, yaitu posisi mulut berada di bagian agak bawah ujung kepala

3. Mulut superior, yaitu posisi mulut berada di bagian agak atas ujung kepala

ORGAN GERAK (SIRIP)

Ikan seperti pada hewan lain, melakukan gerakan dengan dukungan alat gerak. Pada ikan, alat gerak yang utama dalam melakukan manuver di dalam air adalah sirip. Sirip ikan juga dapat digunakan sebagai sumber data untuk identifikasi karena setiap sirip suatu spesies ikan memiliki jumlah yang berbeda dan hal ini disebabkan oleh evolusi.

Sirip pada ikan terdiri dari beberapa bagian yang dinamakan sesuai dengan letak sirip tersebut berada pada tubuh ikan, yaitu :

1. Pinna dorsalis (dorsal fin)

Adalah sirip yang berada di bagian dorsal tubuh ikan dan berfungsi dalam stabilitas ikan ketika berenang. Bersama-sama dengan pinna analis membantu ikan untuk bergerak memutar.

1. Pinna pectoralis (pectoral fin)Adalah sirip yang terletak di posterior operculum atau pada pertengahan tinggi pada kedua sisi tubuh ikan. Fungsi sirip ini adalah untuk pergerakan maju, ke samping dan diam (mengerem).
2. Pinna ventralis (ventral fin)Adalah sirip yang berada pada bagian perut. ikan dan berfungsi dalam membantu menstabilkan ikan saat berenang. Selain itu, juga berfungsi dalam membantu untuk menetapkan posisi ikan pada suatu kedalaman.
3. Pinna analis (anal fin)Adalah sirip yang berada pada bagian ventral tubuh di daerah posterior anal. Fungsi sirip ini adalah membantu dalam stabilitas berenang ikan.
4. Pinna caudalis (caudal fin)Adalah sirip ikan yang berada di bagian posterior tubuh dan biasanya disebut sebagai ekor. Pada sebagian besar ikan, sirip ini berfungsi sebagai pendorong utama ketika berenang (maju) clan juga sebagai kemudi ketika bermanuver.
5. Adipose finAdalah sirip yang keberadaannya tidak pada semua jenis ikan. Letak sirip ini adalah pada dorsal tubuh, sedikit di depan pinna caudalis.

Sirip ikan terdiri dari tiga jenis jari-jari sirip yang hanya sebagian atau seluruhnya dimiliki oleh spesies ikan, yaitu :

1. Jari-jari sirip keras

Merupakan jari jari sirip yang tidak berbuku-buku dan keras.

2. Jari jari sirip lemah

Merupakan jari jari sirip yang dapat ditekuk, lemah, dan berbuku­buku.

3. Jari jari sirip lemah mengeras

Merupakan jari jari sirip yang keras tetapi berbuku-buku.

Penggolongan ikan juga dapat dilakukan berdasarkan tipe pinna caudalis yang dimiliki suatu jenis ikan. Tipe pinna caudalis ikan secara umum terbagi atas :

1. Protocercal
Merupakan bentuk pinna caudalis yang tumpul dan simetris dimana columna vertebralis terakhir mencapai ujung ekor.
2. Diphycercal

Merupakan bentuk pinna caudalis yang membulat atau meruncing, simetris dengan ruas vertebrae terakhir tidak mencapai ujung sirip.

2 Heterocercal

Merupakan bentuk pinna caudalis yang simetris dengan sebagian ujung ventral lebih pendek.

3 Homocercal

Merupakan bentuk pinna caudalis yang berlekuk atau tidak dan ditunjang oleh jari-jari sirip ekor.

GURAT SISI (linea lateralis)

Linea lateralis merupakan salah satu bagian tubuh ikan yang dapat dilihat secara langsung sebagai garis yang gelap di sepanjang kedua sisi tubuh ikan mulai dari posterior operculum sampai pangkal ekor (peduncle). Pada linea lateralis terdapat lubang-lubang yang berfungsi untuk menghubungkan kondisi luar tubuh dengan sistem canal yang menampung sel-sel sensori dan pembuluh syaraf.

Linea lateralis sangat penting keberadaannya sebagai organ sensori ikan yang dapat mendeteksi perubahan gelombang air dan listrik. Selain itu, linea lateralis juga juga berfungsi sebagai echo-location yang membantu ikan untuk mengidentifikasi lingkungan sekitamya.

Pada beberapa jenis ikan, termasuk golongan Characin, linea lateralis merupakan satu garis panjang yang tidak terputus. Sedangkan pada kelompok ikan Cichlidae, linea lateralis yang dimiliki merupakan garis panjang yang terputus menjadi dua dengan potongan kedua berada di bagian bawah potongan pertama.


Sistem Integumen

Sistem integumen pada seluruh mahluk hidup merupakan bagian tubuh yang berhubungan langsung dengan lingkungan luar tempat mahluk hidup tersebut berada. Pada sistem integumen terdapat sejumlah organ atau straktur dengan fungsi yang beraneka pada bermacam-macam jenis mahluk hidup.

Yang termasuk dalam sistem integumen pada ikan adalah kulit dan derivat integumen. Kulit merupakan lapisan penutup tubuh yang terdiri dari dua lapisan, yaitu epidermis pada lapisan terluar dan dermis pada lapisan dalam. Derivat integumen merupakan suatu struktur yang secara embryogenetik berasal dari salah satu atau kedua lapisan kulit yang sebenarnya.

Sistem integumen yang berhubungan langsung dengan lingkungan tempat hidup memiliki berbagai fungsi yang sangat vital pada kehidupan ikan, yaitu :

1. Pertahanan fisik

Merupakan fungsi utama dari integument yaitu sebagai pertahanan pertama dari infeksi, paparan sinar ultra violet [UV] dan gesekan tubuh dengan air atau benda keras lainnya. Hal ini disebabkan karena kulit memiliki kelenjar mukosa sebagai pelindung kulit dari parasit, bakteri dan mikroorganisme merugikan lainnya serta memperkecil gesekan dengan adanya sifat mucus yang licin.

2. Keseimbangan cairan [air]

Keseimbangan cairan dilakukan oleh integumen kelompok amphibian dan ikan memiliki sistem tersendiri dalam proses keseimbangan cairan yaitu dengan menggunakan insangnya.

3. Thermoregulasi

Thermoregulasi dilakukan oleh vertebrata dengan jalan memasukkan dan mengeluarkan panas secara bergantian melalui aliran darah pada kulit.

4. Warna

Warna yang ada pada integurnen ikan digunakan sebagai alat komunikasi, tingkah laku seksual, peringatan dan penyamaran untuk mengelabui predator. Warna yang dihasilkan akan berbeda-beda yang disebabkan karena perbedaan tempat hidup dari ikan tersebut. Pada open-water fishes, warna tubuh ikan terbagi atas warna keperakan di

bagian ventral dan warna iridescent biru atau hijau di bagian dorsal [countershading]. Ada tiga macam warna dominan ikan yang hidup di

lautan, yaitu keperakan bagi ikan yang hidup di permukaan laut, kemerahan pada ikan yang hidup di daerah tengah perairan dan violet atau gelap pada ikan yang hidup di dasar perairan.

5. Pergerakan

Pergerakan ikan dipengaruhi pula oleh keberadaan sisik yang membantu dalam meningkatkan kemampuan berenang ikan yang menghadapi halangan kuat.

6. Respirasi

Respirasi ikan tidak menggunakan kulit sebagai sarananya tetapi dilakukan oleh golongan Amphibian. Hal ini dilakukan karena kulit merupakan lapisan yang relatif tipis, selalu basah dan terdapat banyak pembuluh darah sehingga pertukaran oksigen dan karbondioksida dapat berlangsung.

7. Kelenjar kulit

Pada kulit terdapat kelenjar yang memungkinkan ikan dapat mengeluarkan pheromone untuk menarik pasangannya dan sebagai alat untuk menetapkan daerah territorial. Selain itu, kelenjar kulit juga dapat menghasilkan zat-zat racun yang berguna untuk mencari mangsa ataupun untuk pertahanan din’ dari predator.

8. Kelenjar susu

Kelenjar susu lebih banyak ditemukan pada vertebrata yang bersifat (terrestrial, meskipun. demikian pada ikan yang bersifat mamalia kelenjar tersebut juga berfungsi dengan baik.

9. Keseimbanaan garamKeseimbangan garam [homeostatis] pada ikan dilakukan pada kulit dan insang yaitu dengan pengaturan kadar garam cairan tubuh ikan [osmoregulasi] sehingga cairan dalam tubuh akan tetap stabil sesuai dengan lingkungan dimana ikan berada. Pada ikan yang hidup di laut, kulit akan menjaga pengeluaran cairan dalam tubuh yang berlebihan sedangkan pada ikan yang hidup di perairan tawar, kulit akan mengatur agar cairan dari luar tubuh tidak terlalu banyak yang masuk ke dalam tubuh. Selain itu, kulit berperan dalam proses ekskresi hasil metabolisme yang dilakukan oleh tubuh.

10. Organ inderaKulit memiliki sel-sel yang berfungsi sebagai reseptor dari stimulus lingkungan, misalnya panas, sakit clan s ntuhan. Derivat integumen seperti barbels dan flaps memiliki sel-sel svaraf sebagai indera (`vambar 21). Barbels berlungsi sebagai alat bantu makan dan mengandung organ-organ sensory serta sebagai alat untuk kamuflase pada ikan demikian juga flaps. Barbels ini ada yang berbentuk seperti alga. Letak dari barbels ada pada hidung, bibir, dagu, sudut mulut dengan bentuk rambut, pecut, sembulan, bulu dan lain-lain.

Derivat sisik yang dapat ditemui adalah modifikasi sisik placoid membentuk gigi Shark, kelenjar racun pada Dasyatidae. Selain itu terdapat juga bentukan barbells clan flaps selain organ cahaya.

Jenis sisik yang duniliki ikan dapat dibagi atas bahan-bahan pembentukannva, vaitu:

1. Sisik Placoid, yaitti sisik yang biasa dimiliki oleh kelompok Elasmobranchii dan disebut dermal denticle. Sisik ini terbentuk seperti pada gigi manusia dimana bagian ectodermalnya memiliki lapisan email yang disebut sebagai vitrodentin dan lapisan dalamnya ‘disebut dentine yang berisi pembuluh dentinal.

2. Sisik Cosmoid, yaitu sisik yang memiliki bagian terluar disebut vitrodentilie, lapisan bawahnya disebut cosinine dan bagian terdalam terdapat pefilbuluh darah, syaraf dan substansi tulang isopedine.

3. Sisik Ganoid, yaitu sisik yang memiliki lapisan terluar b erupa pemunpukan garani-garam anorganik yang disebut ganoine. Bagian dalamaya terdapat substansi tulang isopedine.

4. Cycloid dan Ctenoid, yaitu sisik yang tidak mengandung dentine. Dua jenis sisik ini paling banyak ditemui pada kebanyakan ikan.

Pengelompokan sisik selain berdasarkan bahan penyusunnya juga didasarkan atas bentuk sisik tersebut, yaitu:

1. Sisik Placoid, merupakan sisik yang tumbuhnya saling berdamputgan atau sebelah menyebelah dengan pola tumbuh mencuat dari kulitnya.

2. Sisik Rhombic, merupakan sisik yang berbentuk belah ketupat dengan pertumbuhan yang sebelah menyebelah.

3. Sisik Cycloid, merupakan sisik yang bentuknya melingkar dimana didalamnya terdapat garis-garis melingkar disebut circulii, anulii, radii, dan focus.

4. Sisik Ctenoid, merupakan sisik yang memiliki stenii pada bagian posteriornya dan bentukan sisir pada bagian anteriornya. Read more "PENGGOLONGAN DAN KLASIFIKASI IKAN..."

KELOMPOK HEWAN TIDAK BERTULANG BELAKANG (INVERTEBRATA)


Kelompok hewan tidak bertulang belakang (invertebrata) merupakan kelompok hewan yang paling banyak di muka bumi, hampir 2 juta jenis yang telah dikenali saat ini. Hidup pada lingkungan yang beragam, dari lingkungan hutan, gua, sampai lumpur dasar laut.
Hewan tidak bertulang belakang dikelompokkan menjadi  hewan bersel satu, hewan berpori, hewan berongga, cacing, hewan lunak, hewan berkulit duri, dan hewan berkaki beruas-ruas.
01-parameciumKelompok hewan bersel satu (Protozoa) berukuran sangat kecil sehingga tidak tampak dilihat dengan mata biasa. Hewan bersel satu umumnya hidup di tempat basah, misalnya di laut atau air tawar bahkan di dalam darah. Makanannya berupa tumbuhan dan organisme bersel satu lainnya. Hewan bersel satu berkembang biak dengan cara membelah diri. Contoh hewan bersel satu diantaranya paramecium, mempunyai ukuran sekitar 0,3 mm.
Kelompok hewan berpori (Porifera) seluruh tubuhnya berlubang-lubang halus, rangkanya tersusun dari zat kapur, kersik, atau zat tanduk. Hidup di laut yang dangkal dan berair jernih, karena hidup menempel maka tidak  bisa bergerak bebas. Contoh hewan berpori adalah spon karang (bunga karang). Spon karang tidak mempunyai syarat atau organ sensor. Makanan dan air didapatkannya melalui lubang pori-pori dan diproses oleh sel khusus yang disebut “sel pengembara”. Sel pengembara ini yang mendistribusikan makanan ke seluruh tubuh spon karang.
02-ubur-ubur


Kelompok hewan berongga (Coelenterata) mempunyai bentuk tubuh seperti tabung. Bentuk tubuhnya bisa beragam tetapi mempunyai rongga dengan mulut yang dikelilingi oleh alat peraba yang disebut tentakel. Dalam keadaan berenang, mulutnya menghadap ke dasar laut. Tubuh hewan berongga terdiri dari jaringan luar (eksoderm), jaringan dalam (endoderm) dan sistem otot yang membujur dan menyilang. Contoh hewan berongga antara lain ubur-ubur, hidra, dan anemon laut.
Kelompok cacing (Vermes) bertubuh lunak, tidak mempunyai kaki dan rangka. Hidup di tanah dan di air tawar maupun air laut. Ada pula yang hidup sebagai parasit pada manusia dan hewan.
03-cacing-tanahTubuh cacing dibedakan dibedakan menjadi tiga, yaitu:
- cacing beruas-ruas, contohnya cacing tanah, lintah, dan pacet.
- cacing pipih, contohnya cacing pita, cacing hati, dan planaria.
- cacing gilik, contohnya cacing perut, cacing tambang, dan cacing kremi.
04-keong
Kelompok hewan lunak (Mollusca) mempunyai tubuh yang lunak, tidak mempunyai tulang ataupun rangka dan dilindungi oleh cangkang keras yang terbuat dari zat kapur. Tubuh hewan lunak mempunyai kelenjar yang menghasilkan lendir. Ada sekitar 100.000 jenis dalam kelompok hewan lunak, dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kupang, sotong, dan keong.
05-bintang-lautKelompok hewan berkulit duri ( Echinodermata) seluruh tubuhnya tertutup oleh duri, tidak berkepala, dan mempunyai rangka yang tersusun dari zat kapur di luar tubuhnya (eksoskeleton). Hewan berkulit duri mempunyai mulut yang dikelilingi oleh kaki berbentuk tabung yang mempunyai alat pengisap di bagian ujungnya. Mempunyai pencernaan yang baik, tetapi sistem saraf dan sistem peredaran darahnya masih sederhana. Contoh hewan berkulit duri adalah bintang laut, bulu babi, teripang, dan landak laut.


Kelompok hewan berkaki beruas-ruas (Arthropoda) memiliki tubuh yang dilapisi oleh kulit luar yang tersusun dari zat kitin, protein dan zat kapur, membentuk rangka luar. Beberapa jenis tertentu seperti lalat dan ngengat hanya mempunyai kulit luar yang lunak, sedangkan yang lain seperti ketam dan udang laut mempunyai kulit luar yang keras.
Tubuh hewan Arthropoda terdiri dari beberapa bagian dan masing-masing bagian mempunyai kaki sendiri-sendiri. Kakinya beruas-ruas dan digunakan untuk berenang atau berjalan. Pada beberapa jenis tertentu juga berfungsi untuk penghisap bahan makanan bahkan untuk pertahanan. Hewan arthropoda dibedakan menjadi empat kelompok, yaitu lipan, labah-labah, udang-udangan, dan serangga.
06-lipanKelompok lipan hanya mempunyai kepala dan tubuh yang beruas-ruas dan dilapisi oleh kulit luar yang tersusun oleh zat kitin. Pada kepalanya terdapat sepasang antena yang berfungsi sebagai alat peraba dan mata sederhana untuk melihat. Pada tiap-tiap bagian tubuh lipan terdapat dua pasang kaki. Tubuh lipan bisa mempunyai 9 sampai 100 bagian tergantung pada jenisnya, dengan demikian kaki lipan sangat banyak akibatnya lipan berjalan pelan dengan gerakan kaki seperti gelombang  pada sepanjang badannya.
07-laba-labaKelompok labah-labah mempunyai dua bagian utama tubuh,  abdomen dan cephalothorax, yaitu kepala dan rongga dada bekerja sama. Labah-labah mempunyai empat pasang kaki tetapi tidak mempunyai antena peraba. Anggota kelompok labah-labah yang terkenal adalah kalajengking. Panjang kalajengking sekitar 2,5 – 8 cm.Tubuhnya kecil, mempunyai delapan kaki, dua sumpit besar, dan satu ekor beruas-ruas. Pada ekornya terdapat alat penyengat berbisa yang disediakan oleh sepasang kelenjar racun. Ekornya biasanya dibengkokkan menaik dan maju di atas pungungnya.
08-udang-udanganKelompok udang-udangan mempunyai tubuh yang tersusun dari tiga bagian, yaitu kepala, rongga dada, dan abdomen. Pada beberapa jenis, kepala dan rongga dada jadi satu membentuk cephalothorax. Kulit luarnya keras tersusun dari zat chitin dan zat kapur. Kelompok udang-udangan mempunyai lima pasang antena, dua pasang di atas kepala, dua pasang di rahang bawah, dua pasang di rahang atas dan satu di badan yang berfungsi bila bernapas, berenang, berjalan dan lain-lain. Contoh kelompok udang-udangan adalah udang, kepiting, dan kutu air.
09-seranggaKelompok serangga mempunyai tubuh yang tersusun dari tiga bagian, yaitu kepala, rongga dada, dan abdomen. Hampir semua serangga mempunyai sayap, sehingga menjadikan serangga satu-satunya hewan tidak bertulang belakang yang bisa terbang. Bentuk tubuhnya beragam, ada yang panjang, pipih, dan bulat. Ukurannyapun beragam mulai dari 0,2 mm – 35 cm. Pada bagian depan kepalanya, serangga mempunyai dua antena yang berfungsi sebagai alat peraba. Serangga mempunyai mata campuran yang terdiri dari ribuan “mata tunggal”. Pada beberapa jenis serangga seperti lebah, kupu-kupu, dan lalat, alat perabanya terletak di kaki. Contoh serangga adalah lebah, kupu-kupu, lalat, capung, dan nyamuk.
KELOMPOK HEWAN BERTULANG BELAKANG (VERTEBRATA)
Ada sekitar 50.000 jenis hewan bertulang belakang (vertebrata) yang diketahui sampai saat ini. Mereka hidup pada semua lingkungan biologi baik di daratan, air laut, air tawar, maupun udara. Walaupun bentuk dan ukuran tubuhnya beragam tetapi mempunyai struktur dasar tubuh yang sama. Hewan bertulang belakang umumnya terdiri dari kepala dan tubuh. Tubuh terdiri dari rongga dada dan abdomen. Hewan bertulang belakang yang hidup di darat biasanya mempunyai leher.
Kelompok ikan adalah binatang bertulang belakang yang hidup di air, bernapas dengan insang. Ikan mempunyai sirip yang berfungsi untuk berenang dan tubuh yang ramping untuk memudahkan bergerak di dalam air Secara umum ikan dibedakan berdasarkan penyusun rangka tubuhnya menjadi dua, yaitu ikan berkerangka tulang rawan dan ikan berkerangka tulang sejati.
10-ikan-hiuKelompok ikan berkerangka tulang rawan kerangkanya tersusun dari tulang rawan yang elastis. Terdapat sekitar 1.000 jenis meliputi hiu, ikan pari, ikan cucut.
11-ikan-tulang-sejati
Kelompok ikan berkerangka tulang sejati mempunyai tulang tengkorak dan tulang rangka serta ruas-ruas tulang belakang. Ikan bergerak dengan bantuan sirip yang diperkuat oleh tulang rusuk. Sirip ikan dibedakan atas sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip belakang, dan sirip ekor.
12-katak
Kelompok hewan amfibi adalah binatang bertulang belakang berkulit lembab tanpa bulu yang hidup di dua alam. Kebanyakan hewan amfibi pada waktu berupa berudu hidup di air dan bernapas dengan insang. Selanjutnya setelah dewasa hidup di darat dan bernapas dengan paru-paru dan kulit. Hewan amfibi termasuk kelompok hewan berdarah dingin, artinya hewan yang memanfaatkan suhu lingkungan untuk mengatur suhu tubuhnya.
Kelompok hewan melata (reptil) adalah binatang bertulang belakang berkulit berkulit kering, bersisik, dan bernapas dengan paru-paru. Hewan melata termasuk kelompok hewan berdarah dingin, artinya hewan yang memanfaatkan suhu lingkungan untuk mengatur suhu tubuhnya.
13-kura-kuraKura-kura dan penyu mempunyai tubuh yang lebar dan dibungkus oleh kulit cangkang yang tersusun dari zat tanduk yang keras dan kasar. Kulit bagian atas berbentuk cembung dan bundar disebut karapaks dan kulit bagian bawah datar disebut plastron yang berfungsi menyokong dan melindungi tubuh kura-kura.
14-kadal1Kadal mempunyai tubuh panjang dan langsing yang meruncing ke belakang dan berakhir berupa ekor. Leher kadal panjang, pada badannya terdapat empat kaki dengan lima jari pada masing-masing kaki. Kadal adalah hewan yang sangat tangkas, dapat lari dan merayap dengan cepat. Ekor kadal yang panjang bisa membantu pergerakannya. Beberapa jenis memutuskan ekornya bila dalam keadaan bahaya. Ekornya yang diputus akan bergerak-gerak dan menarik perhatian musuh sehingga kadal dapat lari dan selamat dari bahaya.
15-ularUlar mempunyai tubuh yang panjang tanpa kaki, seluruh tubuhnya ditutupi sisik yang tumpang tindih, berfungsi untuk meluncur di atas tanah. Ular mempunyai lidah bercabang dua yang sering dijulurkan ke luar mulutnya, lidah ini berfungsi sebagai alat pembau yang membantu organ perasa yang terletak di dalam mulutnya. Mata ular selalu terbuka karena tidak mempunyai kelopak tetapi ditutupi oleh suatu lapisan bening.
16-buayaBuaya mempunyai tubuh yang panjang, berkulit tebal, berkaki pendek, dan ekor panjang yang kuat, biasanya lebih panjang dibanding badannya. Buaya mempunyai moncong yang panjang dilengkapi gigi yang kuat dan tajam untuk menangkap mangsa. Gigi buaya berjumlah 30 – 40 buah pada setiap rahang dan akan tampak tersambung ketika mulutnya tertutup. Dan gigi keempat  pada kedua rahangnya tampak menonjol ketika mulutnya tertutup.
Tuatara adalah satu-satunya sisa keturunan hewan melata purba yang hidup lebih dari 200 juta tahun yang lalu. Pertumbuhan dan perkembangan tuatara sangat lambat. Panjang tubuhnya berkisar 46 – 24 cm. Pertumbuhannya berlangsung sampai umur 25 – 35 tahun, sedangkan usianya bisa mencapai 100 tahun. Tuatara hanya bisa ditemukan di beberapa kepulauan di panatai Selandia Baru. Pada malam hari tuatara mencari serangga, burung-burung, atau kadal, sedangkan pada siang hari tidur.
16-merpatiBurung adalah hewan berbulu yang mempunyai sayap sehingga bisa terbang. Kecepatan burung terbang bisa mencapai 160 km/jam. Namun tidak semua jenis burung bisa terbang, misalnya penguin dan burung unta. Penguin berenang dan burung unta berjalan dengan kakinya, sedangkan sayapnya  digunakan untuk menjaga keseimbangan.
Hewan menyusui (mamalia) mempunyai tubuh yang tertutup oleh rambut dan memiliki alat gerak yang berupa dua pasang tungkai, sepasang tungkai belakang dan sepasang tangan, atau sepasang tungkai depan yang menyerupai sirip, atau alat gerak yang menyerupai sayap. Hewan menyusui berkembang biak dengan melahirkan anak, tetapi ada juga yang bertelur. Hewan betina memiliki kelenjar susu yang berfungsi untuk memberi makanan kepada anaknya pada awal pertumbuhan.
Hewan menyusui (mamalia) mempunyai sistem peredaran darah yang efisien dan tertutup, mempunyai satu jantung dengan dua bilik jantung. Hewan menyusui bernapas dengan paru-paru dan mempunyai sistem saraf. Tengkoraknya terpisah dari tulang belakang dan dihubungkan oleh tulang leher. Hewan menyusui (mamalia) merupakan bagian dari hewan bertulang belakang. Berdasarkan ciri-ciri dasarnya hewan menyusui dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu: mamalia monotrema,  mamalia marsupialia, dan mamalia plasenta.
17-platipusMamalia monotrema adalah hewan menyusui yang mengerami telurnya. Merupakan kelompok hewan menyusui yang jumlahnya paling sedikit, hanya dua jenis yang masih hidup saat ini, yaitu platipus dan echidna. Cara berkembang biak platipus dengan bertelur. Telurnya dibuahi di dalam saluran telur, ketika telurnya terus berkembang, maka kelenjar akan mengeluarkan cairan untuk menambah putih telur dan cangkang.
18-kanguruMamalia marsupialia adalah hewan menyusui yang berkantong. Kelompok hewan ini melahirkan anaknya yang masih lemah, kemudian dibesarkan di dalam kantongnya. Terdapat sekitar 266 anggota kelompok ini diantaranya kanguru, koala, dan oposum.
Mamalia plasenta adalah hewan menyusui yang mengandung dan melahirkan anaknya. Mempunyai bentuk dan ukuran tubuh beragam. Ciri kelompok hewan ini adalah memiliki rambut di seluruh tubuhnya . Selain itu betinanya memiliki kelenjar susu. Kelompok hewan menyusui banyak ragamnya, diantaranya:
19-kelinciKelinci mempunyai telinga yang panjang dengan ekor yang pendek. Tubuhnya ditutupi oleh bulu yang tebal. Kaki belakangnya lebih panjang dan lebih kuat dibandingkan dengan kaki depan. Kelinci tidak berjalan tetapi meloncat.
20-simpanseSimpanse bisa mencapai tinggi 1,75 m dan mempunyai tubuh pendek gemuk dan kuat. Lengannya lebih panjang dibandingkan dengan kakinya dan mempunyai ibu jari. Warna bulunya coklat ke hitam-hitaman, wajahnya lebih terang dengan bibir yang tebal. Simpanse menghabiskan waktunya dengan berjalan atau merangkak. Walau demikian simpanse juga pemanjat yang baik untuk mencari buah-buahan dan daun-daunan sebagai makanannya.
21-lumba-lumbaLumba-lumba termasuk dari sub ordo ikan paus, terdiri dari 32 jenis. Merupakan hewan menyusui yang hidup di air dan bernapas dengan paru-paru. Lumba-lumba bisa berenang dengan sangat cepat untuk mencari makanannya berupa ikan  kecil yang ada di permukaan air.

Selasa, 04 Januari 2011

Danau Toba



Danau Toba adalah sebuah danau vulkanik sebesar 100km x 30km di Sumatera Utara, Sumatera, Indonesia. Di tengahnya terdapat sebuah pulau vulkanik bernama Pulau Samosir.
Danau Toba sejak lama menjadi daerah tujuan wisata penting di Sumatera Utara selain Bukit Lawang dan Nias, menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.
Diperkirakan Danau Toba terjadi saat ledakan sekitar 73.000-75.000 tahun yang lalu dan merupakan letusan supervolcano (gunung berapi super) yang paling baru. Bill Rose dan Craig Chesner dari Michigan Technological University memperkirakan bahwa bahan-bahan vulkanik yang dimuntahkan gunung itu sebanyak 2800km3, dengan 800km3 batuan ignimbrit dan 2000km3 abu vulkanik yang diperkirakan tertiup angin ke barat selama 2 minggu.

Kejadian ini menyebabkan kematian massal dan pada beberapa spesies juga diikuti kepunahan. Menurut beberapa bukti DNA, letusan ini juga menyusutkan jumlah manusia sampai sekitar ribuan saja.

Setelah letusan tersebut, terbentuk kaldera yang kemudian terisi oleh air dan menjadi yang sekarang dikenal sebagai Danau Toba. Tekanan ke atas oleh magma yang belum keluar menyebabkan munculnya Pulau Samosir.

Senin, 03 Januari 2011

PESTA DANAU TOBA (PDT – 2008)
Juli 12, 2008

Bah… Akhir nya ada lagi pesta besar masyarakat SUMUT khusus nya rakyat di sekitar danau toba yaitu simalungun, samosir , tapanuli utara dan daerah tongging karo. Sejak dulu pesta danau toba selalu diselenggarakan setiap tahun nya, namun menurut kabar pesta danau toba tahun 2008 sekarang ini merupakan pesta yang cukup besar dan meriah mengingat pemerintah telah mencanangkan program visit indonesia year 2008.



Setiap diselenggarakan pesta danau toba saya selalu hadir karena danau toba tidak jauh dari tempat tinggal saya di Pematang Siantar. Banyak kegiatan yang dilakukan selama acara berlangsung mulai dari pagelaran budaya sampai lomba kapal perahu. Bagi kami yang tinggal tidak jauh dari Parapat acara seperti ini sangat menghibur dan merupakan acara yang ditunggu-tunggu setiap tahun nya. Danau Toba adalah danau terbesar di Asia tenggara, daerah yang patut dijaga kelestarian lingkungan dan budaya masyarakat setempat.




Tidak hanya masyarakat Sumatera utara saja yang harus menjaganya melainkan pemerintah dan seluruh masyarakat Indonesia wajib memberikan dukungan yang penuh terhadap keberlangsungankelestarian alam dan budaya di sekitar danau toba.

Presiden SBY menyaksikan sederetan pergelaran seni dan budaya pada puncak acara dan penutupan Pesta Danau Toba 2008, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melantunkan lagu Batak berjudul Nasonang Do Hitana Dua. Pada saat Presiden melantunkan bait pertama lagu itu, ribuan anggota masyarakat yang memadati Lapangan Pagoda, Parapat, Sumut, Jumat malam langsung memberikan sambutan berupa tepuk tangan



Keindahan danau toba yang masih sangat alami perlu dijaga dari kepentingan-kepentingan kapitalis yang selalu mengeruk keuntungan semata tanpa memperdulikan efek yang ditimbulkan. Semoga dengan terselengranya acara potensi sumberdaya yang ada dapat dimaksimalkan dengan baik sehingga danau toba menjadi daerah tujuan wisata yang mendunia. Horas… Horas… (yogie.inc)